TABANAN, POS BALI – Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan varietas baru gemitir bali sudamala, di Kebun Percontohan Bali Gemitir, Mayungan, Antapan, Baturiti, Tabanan, Selasa (8/8).
Dalam acara peluncuran tersebut, juga dikatakan pembibitan varietas baru itu untuk mendukung bibit gemitir bali tanpa impor dari negara lain.
Varietas yang telah terwujud sampai saat ini, kata Koster, terdiri atas warna merah, kuning, putih, dan orange.
“Yang kemudian jadi PR berikutnya adalah warna hitam, dan ini adalah varietas untuk Bali. Impor benih dari Thailand dalam per tahun mencapai dua puluh miliar rupiah. Semoga kita bisa hentikan secara bertahap impor bibit gemitir,” ungkapnya.
Menurutnya, jika Bali mampu menghentikan impor gemitir, merupakan salah satu kemajuan dalam pertanian.
“Kadis pertanian segera rencanakan dalam produk maupun penyebarannya. Kita harus bisa berdaulat dalam bidang pertanian dan pangan. Silakan bibit bunga ini dibagikan ke masing masing kabupaten untuk dikembangkan kembali,” tegas Koster.
Sementara itu, Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, M.Si. menyebutkan, inti dari yang ada di alam ini mengajarkan suatu hal positif bagi kita tentang ketergantungan. Ke depan adalah bagaimana bisa belajar dari alam.
“Semoga dari sini kami bisa mengembangkan berbagai varietas. Pengembangan pertanian organik tanpa kimia merupakan harapan kita bersama. Penetapan data desa presisi merupakan solusi akurasi data, dan semoga dari tempat ini pula merupakan revolusi baru pertanian Indonesia,” tegas Arif Satria.
Sebelum meluncurkan varietas baru gemitir bali sudamala, diawali dengan penandatanganan kesepakatan oleh Gubernur Koster yang didampingi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, juga Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, M.Si. Dilanjutkan dengan pembagian bibit gemitir kepada sejumlah petani, dan peninjauan ke Kebun Percontohan Gemitir Bali Sudamala.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri peneliti utama varietas tanaman Prof. Syukur, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, ketua Senat Akademik IPB, tokoh masyarakat dan adat, serta undangan lainnya, termasuk pemilik CV Bali Gumitir, Agus Erpani. gap/alt
