• Senin, 25 September 2023

SMKN 3 Denpasar Raih Penghargaan 20 SMK Unggul dan Berprestasi se-Indonesia

- Senin, 23 Desember 2019 | 11:36 WIB


DENPASAR, posbali.co.id – Setelah melalui penilaian yang ketat, SMKN 3 Denpasar berhasil meraih penghargaan sebagai 20 SMK Unggul dan Berprestasi di tingkat nasional. Penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Ir. M. Bakrun, MM di Jakarta belum lama ini. SMKN 3 Denpasar menjadi satu-satunya sekolah di Bali yang menerima penghargaan tersebut.





Kepala SMKN 3 Denpasar, Drs. Anak Agung Bagus Wijaya Putra, M.Pd meyampaikan penghargaan 20 SMK Unggul dan Berprestasi diterimanya setelah melalui penilaian profil sekolah dan implementasi best practice program revitalisasi SMK tahun 2018-2019. Penilaian melalui proses panjang seperti pengisian aplikasi, presentasi memamparkan kepemimpinannya dengan membangun komitmen pengembangan revitalisasi sekolah, hingga best practice.





Berdasarkan hasil penilaian naskah profil sekolah dan laporan best practise, tim penilai menetapkan 30 SMK se-Indonesia yang masuk nominasi untuk melakukan presentasi secara langsung. Presentasi dilaksanakan pada kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi SMK yang dilaksanakan tanggal 15 s.d 17 Desember 2019 di Hotel Crowne Plaza, Jakarta.





“Sebelumnya, dari sekitar 14.000 SMK se-Indonesia, kami masuk daftar 309 SMK Unggul dan Berprestasi se-Indonesia. Ada tujuh sekolah dari Bali yang masuk ke tingkat nasional. Kemudian ada penilaian kembali hingga akhirnya terpilih 30 sekolah terbaik, salah satunya SMKN 3 Denpasar. Lalu diciutkan lagi dan syukur kami terpilih ke dalam 20 besar,” kata Agung Wijaya saat ditemui Senin (23/12) di sekolah setempat.





Dalam presentasinya ia membawakan materi berjudul “SMK Berdaya untuk Indonesia Jaya”. Agung Wijaya memaparkan, SMKN 3 Denpasar menyelenggarakan pendidikan vokasi meliputi bidang keahlian Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, Tata Kecantikan, dan Tata Busana. Kurikulum pendidikan di sekolah ini dikembangkan dengan 60 persen materi pendidikan lebih mengacu pada industri, di samping impelementasi teaching factory di sekolah. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat menempa diri secara optimal di sekolah dan menjadi lulusan yang siap pakai, berkarakter, dan berdaya saing.





Lebih lanjut disampaikan, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, maka SMK harus segera berbenah dan berlari cepat. Salah satunya dengan cara menggandeng insutri di sekitar sekolah untuk menjalin kerja sama dengan SMK, mulai dari kerja sama pendidikan dan pelatihan serta melakukan rekrutmen tenaga kerja.





Dengan konektivitas serta networking yang luas yang dibangun sekolah dengan industri yang ada saat ini merupakan jembatan utama dalam mempersiapkan peserta didik masuk ke dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Telebih peserta didik lebih banyak dihadapkan dengan kegiatan praktik selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. “Komitmen kami mewujudkan lulusan SMK siap kerja, SMK siap berwirausaha,” ujar Agung Wijaya. 026


Editor: admin03

Terkini

Unud Kukuhkan 18 Guru Besar Tetap, Siapa Saja Mereka?

Minggu, 17 September 2023 | 08:10 WIB

BI Ajak Mahasiswa Unwar Gunakan QRIS

Jumat, 15 September 2023 | 12:39 WIB
X