DENPASAR, POSBALI – Pj Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya mengajak masyarakat Bali gotong royong.
Made Mahendra Jaya mengajak gotong royong (ngerombo) untuk menurunkan stunting dan mengentaskan kemiskinan ekstrim di Bali.
Masyarakat Bali terkenal dengan budaya gotong royong dalam menjalankan berbagai hal.
Baca Juga: Viral Video ODGJ Dikurung di Badung, Pernyataan Kepala Desa Punggul di Luar Dugaan
Bahkan, budaya gotong royong sudah terkenal di seluruh dunia yang tentunya menjadi kebanggaan tersendiri.
Ada beberapa istilah gotong royong yang merupakan warisan leluhur Bali:
- Mesilih-Bahu
Istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu silih dan bahu. Silih artinya meminjam dan bahu arti harfiahnya bahu.
Dalam konteks ini, bahu yang dimaksud adalah bahu binatang, khususnya binatang yang digunakan dalam pengolahan tanah seperti sapi dan kerbau.
Baca Juga: Siap-siap! Oktober, Tarif Air Minum di Tabanan Naik
- Meslisi
Meslisi terbentuk dari kata dasar slisi, yang merupakan jenis gotong-royong yang berarti membantu secara bergantian.
Hal ini sering dilakukan masyarakat dalam banyak aspek kehidupan, seperti bertani, bidang pembangunan, atau kerajinan masyarakat.
Baca Juga: Rendah Kesadaran Penduduk Non Permanen Lapor Diri, Desa Adat Tanjung Benoa Rancang Perarem
- Ngerombo
Jenis berikutnya adalah ngerombo yang dikerjakan seseorang sekelompok orang untuk membantu orang atau kelompok tertentu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan bantuan tenaga tambahan, sehingga pekerjan yang dihadapi seseorang atau kelompok yang memerlukan bantuan dapat diringankan dan dipercepat penyelesaiannya.
Artikel Terkait
Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Bali, Pj Mahendra Jaya Bentuk Satgas dan Minta OPD Fokus
Olahraga di Lapangan Renon, Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya Pantau Fasilitas Publik