JEMBRANA, POSBALI – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menilai, madu kele-kele/klanceng (trigona) ini merupakan bisnis yang menggiurkan. Karena, hanya memerlukan modal sedikit, namun bisa meraup untung banyak.
Hal itu disampaikan Bupati Tamba saat mengunjungi peternakan madu kele-kele yang dilakukan Kelompok Peternak Madu Kele-Kele Pucuk Sari, Delod Pempat, Mendoyo Dangin Tukad, Mendoyo, Jembrana, Senin (18/9).
“Inilah yang kita butuhkan dari setiap kelompok-kelompok masyarakat, beliau sudah mandiri. Madu kele-kele ini beda dengan madu tawon, penghasilan dari kelompok Pucuk Sari ini lumayan besar bisa menghasilkan Rp3 juta dengan memiliki 300 koloni," ungkap Bupati Tamba.
Baca Juga: MPRB Pasang 30 Tempat Sampah Baru, Respon Cepat Arahan Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya
Bupati Tamba berencana, bakal memberikan bantuan untuk pendampingan, sehingga prospek madu kele-kele ini bisa tumbuh dan berkembang.
Bupati Tamba pun memberi nama madu kele-kele hasil dari kelompok Pucuk Sari, yakni Madu Kele Pak Ngah.
"Hasilnya sudah ada. Ini merupakan bagian dari pendapatan untuk teman-teman UMKM yang ada di desa. Saya datang kesini akan memberikan semacam stimulus dengan membuatkan tempat daripada rumah kele-kele, sehingga bisa menjadi satu tempat yang bisa dikunjungi wisatawan atau pembeli yang hadir, sehingga tempatnya bisa kelihatan lebih baik dan higienis,” jelasnya.
Baca Juga: Truk Pengangkut Galon Air Terbalik di Jalan Tol Bali Mandara, Ini Penyebabnya
Sementara, I Ketut Swintara menuturkan awal dari menekuni bisnis ternak madu kele-kele ini sudah dari tahun 2005. Dia mengaku yang tidak bersekolah di bidang kele-kele akhirnya sempat gagal dalam bisnis kele tersebut.
Namun dengan kegigihannya, Swintara kembali mencoba bisnis kele-kele itu hingga kini bisa beternak dengan kele-kele.
"Astungkara untuk sekarang saya sudah memiliki 300 sarang, namun saya pencar dan saya titipkan di kebun tetangga,” ungkapnya.
Baca Juga: Badung UMKM Week 2023, Dinas Koperasi Gelar Kurasi Produk UMKM
Dibeberkan, dari 300 sarang rumah kele, selama 3 bulan mendapatkan hasil jual hingga Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Madu Kele ini dijual dengan harga Rp. 200.000 per kemasan 100 ml.
"Secara rinci kami memiliki jumlah kele-kele 300 kotak dalam 3 bulan menjual madu mendapat 3 juta bahkan 4 juta. Itupun tergantung pada musim bunga," pungkasnya. (*)
Artikel Terkait
Salam Bahagia untuk Kusir Dokar, Bupati Tamba Serahkan Paket Sembako PYP Group
Ini Istilah Gotong Royong Ala Masyarakat Bali, Mahendra Jaya Ajak ‘Ngerombo’
Mahendra Jaya Beberkan Peran Penting Pakis MDA Bali
Mahendra Jaya Fokus Percepat Penurunan Stunting di Bali
Chopper Tunggangan Jokowi, Koleksi Terbaru Museum Agung Bung Karno
Pj Mahendra Jaya Bakal Lantik Pj Bupati Gianyar di Wiswa Sabha Uttama Kantor Gubernur Bali