DENPASAR, POSBALI – Ketua Persatuan Waria Renon (Pewaron), Melati menuturkan kisah masa kecilnya. Transpuan cantik asli Bali ini, mengaku kerap dibully sejak masih kecil.
“Sejak duduk di bangku sekolah, hampir setiap hari saya dibully. Tak hanya sekadar cang-cong (bencang, bencong, red), juga ada kekerasan. Diskriminasi di sekolah yang paling saya rasakan,” tutur Melati di Denpasar, Sabtu (16/9).
Melati mendaku, hingga saat ini masih ingat betul wajah dan orang-orang yang kerap mengganggunya.
Baca Juga: Jengah! Gerindra Tampaksiring Siapkan ‘Kuda Hitam’, Bidik Dua Kursi DPRD Gianyar
“Tapi sekarang, mungkin Tuhan maha adil ya, orang-orang yang membully saya itu berbalik ngejar-ngejar saya. Tapi saya abaikan,” ujar Melati.
Saat di bangku sekolah, Melati mengaku berpakaian seperti anak laki-laki lainnya. Padahal, dirinya merasa ada yang salah.
“Tapi karena masih meminta bekel sama orang tua, saya tidak berani melawan. Saya harus mengikuti aturan mereka,” ungkapnya.
Baca Juga: Olahraga di Lapangan Renon, Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya Pantau Fasilitas Publik
Seiring berjalannya waktu, lanjut Melati, kini orang tuanya menerima dirinya apa adanya.
Kendati telah memiliki pekerjaan tetap salah satunya sebagai paralegal, Melati tak sungkan mengakui dirinya masih mangkal. Namun tidak begitu aktif.
“Siapa sih yang enggak butuh duit? Kencing aja di Canggu bayar Rp 5 ribu. Parkir aja bayar. Kalau punya modal, saya pingin buka usaha toilet umum di sana,” katanya.
Baca Juga: Segini Kekayaan Sang Made Mahendra Jaya, Pj Gubernur Bali yang Bertekad Entaskan Kemiskinan
“Kalau saya kencing, ya di toilet perempuan, karena disitulah tempat saya,” imbuhnya.
Disinggung apakah saat ini masih ada perlakuan diskriminasi? Melati mendaku sudah tak begitu massif.
Artikel Terkait
Mengenal Tradisi ‘Mejuryag Tipat’ Serangkaian Ritual ‘Nangluk Merana’ di Desa Sekardadi, Kintamani
Diduga Korsleting Listrik Sebabkan Museum Gajah Terbakar, Ini Asal Usul Nama Museum Gajah
A1 Pj Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa Segera Dilantik 20 September 2023
Universitas Udayana Kukuhkan 18 Guru Besar Tetap, Pengukuhan Terbanyak Sepanjang Sejarah Unud
Sudah Bisa Dibeli, Cek Harga Tiket Piala Dunia U-17 2023
Unud Kukuhkan 18 Guru Besar Tetap, Siapa Saja Mereka?