POSBALI – Pengunjung Pantai Sanur, Kota Denpasar kembali digegerkan oleh kemunculan ubur-ubur berwarna biru yang diketahui berjenis Bluebottle.
Bahkan, beberapa warga sempat mengunggah temuannya di media sosial dan meminta agar pengunjung pantai waspada, sebab ubur-ubur tersebut merupakan jenis yang beracun.
Fenomena munculnya ubur-ubur Bluebottle di kawasan Pantai Sanur pun menjadi perhatian serius Pemkot Denpasar. Pemkot melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan telah menjalin kerja sama dengan para nelayan untuk melaksanakan pembersihan.
Baca Juga: Ternyata di Sanur Masih Ada Sawah, Wali Kota Denpasar Panen Padi Pandan Wangi di Subak Intaran Barat
Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa, pada Kamis (14/9/2023) menjelaskan, munculnya ubur-ubur Bluebottle ini di Pantai Sanur merupakan fenomena tahunan.
Ia menyebut, pada kisaran bulan Juli hingga September, angin berembus kencang. Sehingga ubur-ubur ini yang biasanya berada di laut dalam dibawa angin menuju tepi pantai.
"Ini merupakan fenomena alam, di mana dengan angin kencang ubur-ubur jenis ini dibawa ke tepi pantai," ujar Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar itu.
Baca Juga: 16 Politeknik Negeri Sudah Berstatus BLU, Berikut Ini Daftarnya!
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya telah menggandeng nelayan di kawasan Sanur serta penjaga pantai untuk bersama bersinergi mengawasi keberadaan ubur-ubur Bluebottle ini. Jika ditemukan di kawasan pantai, maka dapat langsung dibersihkan.
"Kami bersama nelayan dan semua pihak sudah berkoordinasi agar nanti jika ditemukan di kawasan Pantai Sanur dapat langsung dibersihkan," ujar Gus Mayun, sapaan akrabnya.
Mayun Suryawangsa juga mengimbau masyarakat yang hendak berwisata khususnya mandi di Pantai Sanur agar lebih waspada.
Baca Juga: Viral Wisdom Mengaku Diusir Saat Hendak Berjemur Di Pesisir Pantai Geger
Hal ini utamanya sedapat mungkin menghindari kontak atau bersentuhan dengan ubur-ubur jenis ini. Sebab, diketahui jika bersentuhan langsung dengan ubur-ubur ini dapat menyebabkan gatal-gatal dan efek lainnya.
"Kami mengimbau kepada pengunjung Pantai Sanur untuk lebih waspada, menghindari kontak langsung, dan kepada nelayan jika masih ditemukan agar dapat dibantu untuk dibersihkan di perairan Pantai Sanur," harap Gus Mayun. (*)
Artikel Terkait
Atasi Kemacetan di Bypass Sanur, Pemkot Akan Perketat Parkir Liar
Rare Angon Sulit Tempat Bermain Layangan, Pantai Mertasari dan Padanggalak Diusulkan Jadi Kawasan Konservasi