• Senin, 25 September 2023

Dampak El Nino, Sawah Petani di Buleleng Terancam Gagal Panen

- Senin, 29 Mei 2023 | 05:55 WIB

BULELENG, POS BALI – Fenomena iklim El Nino berisiko sebabkan lahan sawah milik petani di Buleleng mengalami kekeringan hingga gagal panen. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memprediksi fenomena El Nino akan berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia.


Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Buleleng, I Gusti Ayu Maya Kurnia mengatakan, tren gagal panen akibat kekeringan di Buleleng selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami penurunan.


Tahun 2020 luas kekeringan total seluas 53,20 hektare seluruhnya mengarah ke gagal panen dengan jumlah terbanyak terjadi di Kecamatan Sawan sebanyak 33 hektar. Pada tahun itu luas tanam padi di Kabupaten Buleleng sebanyak 20.109 hektare.


Pada tahun 2021 luas kekeringan total 113,49 hektar mengarah ke gagal panen terbanyak di Kecamatan Buleleng seluas 26,49 hektare dari 32,24 hektar. Luas tanam padi Tahun 2021 di Kabupaten Buleleng 19.220 hektare.


Tahun 2022 luas kekeringan total 28,20 hektare, yang mengarah ke gagal panen hanya 1 hektar di Subak Anyar Tegal, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng. Luas tanam padi tahun 2022 di Kabupaten Buleleng seluas 18.390 hektare.


“Jadi tren kekeringan cenderung turun. Namun kemungkinan gagal panen tentu ada. Kami sudah menyampaikan kepada petani pada saat pembinaan, terkait beberapa hal yang dapat dilakukan," ucap Maya.


Maya Kurnia menambahkan, prediksi dampak kemarau terhadap pertanian adalah kurangnya pasokan air sehingga terjadi kekeringan yang berdampak pada gagal panen. Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan laporan gagal panen dari kelompok tani.


Untuk itu pihaknya terus melakukan pembinaan. Selain pembinaan, upaya antisipasi bisa dilakukan petani adalah dengan pengaturan pola tanam. Caranya dengan menggunakan pola tanam yang sesuai dengan musim kering seperti palawija.


Selain itu, dapat juga melakukan hemat air dengan mengurangi tinggi genangan pada lahan sawah.Bisa juga menggunakan` alternatif lain dengan menanam varietas padi yang berumur pendek seperti M70D, Towuti, Situbagendit. Atau menanam varietas padi genjah.


"Untuk tahun ini belum ada laporan kekeringan yang mengarah ke gagal panen. Kami akan terus lakukan pendampingan. Termasuk pendampingan penyaluran benih padi untuk musim tanam Juni hingga Agustus,” pungkas Maya. edy

Editor: admin01

Terkini

Ini 11 Desa di Buleleng Gelar Pilkel Serentak

Minggu, 24 September 2023 | 14:56 WIB
X